Mokrianus Lay sementara memantau pemapakan ikan oleh para nelayan di TPI Oeba
Metronewsntt.com, Kupang- Pasokan ikan hasil tangkapan nelayan dalam dua minggu terakhir melimpah masuk ke Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Oeba Kelurahan Fatubesi Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang. Akibatnya harga pun turun drastis alias anjlok.
Harga ikan dalam sepekan ini dil pasar mengalami penurunan yang cukup tajam, yakni biasanya per ember oker yang harga jualnya mencapai Rp.500.000 sampai dengan Rp.400.000 turun menjadi Rp.200.000 per ember oker.
"Harga paling mahal dengan hasil tangkapan nelayan yang begitu melimpah hanya kisaran Rp.300.000 per ember oker," kata pengusaha ikan , Mokrianus Lay, Jumat (25/3) sore.
Mokrianus Lay yang ditemui saat memantau pelaksana pemapakan ikan di TPI Oeba menuturkan, secara keuntungan berpengaruh bagi nelayan.Karena pendapatan yang diraih sangat menurun drastis dibandingkan daya tangkap yang melimpah sementara harga jual di pasar anjlok.
"Biasanya satu bodi (kapal perahu motor) yang biasa menghasilkan belasan juta, namun sekarang hanya mencapai Rp. 5 jutaan hingga Rp.3 jutaan perbodi.Dan hasil itu pun jika dibandingkan hanya bisa menutupi biaya operasional saja, namun intinya masih ada pemasukan yang bisa mengimbangi pengeluaran dan pendapatan," ungkap Mokrianus yang saat ini duduk sebagai wakil rakyat Kota Kupang.
Mokrianus berharap, pemerintah dapat menambah cold storage bagi nelayan dan.pabrik es di Kota Kupang.Karena dengan hasil yang melimpah tentunya kebutuhan es bagi nelayan sangat tinggi guna dapat membantu mengawetkan hasil tangkapan mereka, jika tidak maka banyak ikan yang rusak yang mengakibatkan kerugian bagi nelayan.
Menurut Mokrianus, kebutuhan akan es batu bagi nelayan perhari mencapai 250 sampai 300 balok es.Apa lagi dengan posisi daya tangkap nelayan yang saat ini melimpah.
"Ya kita tentunya berharap pelaksanaan pembangunan pabrik es yang saat sementara dilakukan di NBS dapat terlaksana secara cepat guna bisa memenuhi akan pasokan es bagi nelayan nantinya .Karena ada tiga pabrik es tapi kadang juga tidak terpenuhi akan kebutuhan es bagi nelayan.Saat ini ada ratusan kapal nelayan, dan jika 20 kapal yang keluar saja tentunya es yang ada sudah habis dan yang tidak terpenuhi," tutur Mokrianus (mnt)